Cara Mudah Belajar Subnetting
Belajar subnetting sangat erat kaitannya ketika kita mulai belajar mengenai jaringan komputer. Subnetting adalah suatu cara untuk membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan yang lebih kecil. Jadi, misalnya kita punya jaringan dan ingin membagi dan mengalokasikan ke beberapa ruangan, subnetting ini sangat diperlukan.
Meskipun sudah banyak kalkulator subnetting yang bertebaran di internet, saya rasa tidak ada salahnya untuk belajar secara manual untuk menyelesaikan soal subnetting. Dengan belajar manual, kita akan mengerti dan paham mengenai materi subnetting, tidak hanya terima jadi.
Meskipun sudah banyak kalkulator subnetting yang bertebaran di internet, saya rasa tidak ada salahnya untuk belajar secara manual untuk menyelesaikan soal subnetting. Dengan belajar manual, kita akan mengerti dan paham mengenai materi subnetting, tidak hanya terima jadi.
Perhitungan subnetting
IP address yang sering digunakan adalah kelas A, B, dan C. Dari ketiga ip address tersebut, subnetting kelas c adalah yang paling mudah karena memiliki jumlah maksimal host paling sedikit, sehingga pembagian subnetnya pun tidak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan ip address kelas C memiliki 3 Net ID dan hanya menyisakan 1 Host ID.
Network ID adalah ip yang menunjukan kelas ip address berada, A, B, atau C.
Host ID adalah ip yang digunakan oleh host/komputer di jaringan.
Contohnya :
Subnet Mask :
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
Network ID adalah ip yang menunjukan kelas ip address berada, A, B, atau C.
Host ID adalah ip yang digunakan oleh host/komputer di jaringan.
Contohnya :
Subnet Mask :
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
Sekarang kita mulai perhitungan subnetting. Pada contoh ini kita akan melakukan subnetting pada ip 192.168.1.0/27, bagaimana subnettingnya?
Ip tersebut berada di kelas C dengan nilai CIDR/prefix /27.
Sekarang kita ubah ip tersebut ke dalam biner. Bagaimana caranya?
Ip address terdiri dari 32 bit. Setiap ip address memiliki jumlah 4 oktet. Jadi, 32/4 = 8 bit per oktet. Dengan nilai CIDR /27, kita mendapatkan biner 11111111.11111111.11111111.11100000, itu berarti subnet mask = 255.255.255.224.
keterangan : angka 1 ditulis sesuai jumlah nilai CIDR/prefix dan sisanya ditulis dengan angka 0 sampai semua berjumlah 32. Setiap oktet terdiri dari 8 angka.
Dari mana dapat subnet mask 255.255.255.224? Coba kita lihat tabel berikut :
128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Setiap oktet bernilai 255. Karena yang kita gunakan adalah kelas C, maka tiga oktet pertama nilainya pasti 255.255.255. Kita hanya tinggal menghitung oktet terakhir. Yang di bawah adalah angka biner pada oktet terakhir. Jadi, hitung saja yang ada angka 1 nya. Yaitu, 128 + 64 + 32 = 224. Hsailnya, subnet mask = 255.255.255.224.
Sekarang kita akan mencari jumlah subnet, host per subnet, blok subnet, ip awal, ip akhir, dan alamat broadcast.
Jumlah subnet : 2x = 23 = 8.
keterangan : x adalah jumlah angka 1 pada oktet terakhir.
Jumlah host per subnet : 2y-2 = 25-2 = 32-2 = 30
Keterangan : y adalah jumlah angka 0 pada oktet terakhir.
Blok subnet : 256 - 224 = 32. Jadi, subnetnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan 224.
Keterangan : 224 adalah oktet terakhir subnet mask.
Sekarang kita akan mencari ip awal, ip akhir, dan ip broadcat pada masing-masing subnet. Langsung saja buat tabelnya.
Ip awal adalah 1 angka setelah subnet, ip akhir adalah 1 angka sebelum broadcst, dan ip broadcast adalah 1 angka sebelum subnet baru.
Subnet
|
192.168.1.0 | 192.168.1.32 | 192.168.1.64 | 192.168.1.96 |
Ip awal | 192.168.1.1 | 192.168.1.33 | 192.168.1.65 | 192.168.1.97 |
Ip akhir | 192.168.1.30 | 192.168.1.62 | 192.168.1.94 | 192.168.1.126 |
Broadcast | 192.168.1.31 | 192.168.1.63 | 192.168.1.95 | 192.168.1.127 |
Pada tabel itu kita sudah membuat 4 subnet dari 8 subnet yang tersedia. Tinggal melanjutkan saja.
Semoga bermanfaat.
.
0 Response to "Cara Mudah Belajar Subnetting"
Post a Comment